Sabtu, 12 Oktober 2013

Psychology of Information System

What is Information

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Atau Informasi dapat diartikan menjadi data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.

Psychology Information System is..

Sistem informasi tidak selamanya melibatkan komputer, sistem informasi yang biasanya memegang komputer sebagai peran penting biasa disebut CBIS (computer based information system). Namun, dalam prakteknya sistem informasi selalu dikaitkan dengan komputer. Sistem informasi sendiri merupakan sistem terbuka yang menghasilkan informasi dengan menggunakan siklus : Input – Proses – Output.

Sedangkan psikologi merupakan kata yang bersumber dari bahasa Yunani, yaitu : Psyche yang berarti jiwa, dan Logos yang berarti ilmu. Sehingga psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan atau gejala-gejala tentang kejiwaan (perilaku).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi yaitu suatu sistem yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menganalisis, dan menyebarkan informasi yang berkaitan dengan perilaku manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

Computer Architecture is..

Arsitektur komputer di buat untuk memudahkan bagaimana manusia bisa menggunakannya semakin canggih dan semakin mudah sekarang manusia menggunakan teknologi karna arsitektur yang telah di buat beberapa ilmuwan tentunya. 
Menurut (Jimmy, 2008) arsitektur komputer mempunyai unit-unit perangkat yang menyusun antara lain:

1. Unit masukan (Input Unit)

2. Unit kontrol (Control Unit)

3. Unit logika dan aritmatika (Arithmetic & Logical Unit / ALU)

4. Unit memori/penyimpanan (Memory / Storage Unit)

5. Unit keluaran (Output Unit)


Control Unit dan ALU membentuk suatu unit tersendiri yang disebut Central Processing Unit (CPU). Hubungan antar masing-masing unit yang membentuk suatu sistem komputer dapat dilihat pada gambar berikut:

Data diterima melalui Input Device dan dikirim ke Memory. Di dalam Memory data disimpan dan selanjutnya diproses di ALU. Hasil proses disimpan kembali ke Memory sebelum dikeluarkan melalui Output Device. Kendali dan koordinasi terhadap sistem ini dilakukan oleh Control Unit. Secara ringkas prinsip kerja komputer adalah Input – Proses – Output, yang dikenal dengan singkatan IPO.


Human Cognitive Structure is..

Kata kognisi berasal dari Istilah Latin: cognoscere, “tahu”, “untuk konsep” atau “mengenali” mengacu pada kegiatan untuk memproses informasi, menerapkan pengetahuan, dan perubahan preferensi. Kemudian kognisi dapat didefinisikan sebagai proses bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi. Penggunaan istilah bervariasi di berbagai disiplin ilmu, misalnya dalam psikologi dan ilmu kognitif, biasanya mengacu pada pandangan pengolahan informasi fungsi psikologis individu. Selain definisi tadi, ada definisi lain tentang kognisi yaitu kognisi adalah sesuatu yang dipercaya dapat mempengaruhi sikap kemudian mempengaruhi perilaku atau tindakan mereka terhadap sesuatu, Kemudian berkembang menjadi kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalahpsikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan.

Kognisi, atau proses kognitif, bisa alami atau buatan, sadar atau tidak sadar. Proses ini dianalisis dari perspektif yang berbeda dalam konteks yang berbeda, terutama di bidang linguistik, anestesi, neurologi, psikologi, filsafat, antropologi, systemics, ilmu komputer dan keyakinan. Dalam psikologi atau filsafat, konsep kognisi terkait erat dengan konsep-konsep abstrak seperti pikiran, kecerdasan, kognisi digunakan untuk merujuk pada fungsi mental, proses mental (pikiran) dan negara-negara entitas cerdas (manusia, organisasi manusia, mesin yang sangat otonom dan buatan kecerdasan).

Fungsi-fungsi kognitif
Atensi dan kesadaran

Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. Atensi terbagi menjadi atensi terpilih (selective attention)dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi perasaan sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi.
Persepsi

Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan memahami sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang lingkungan. Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk persepsi. Proses kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyediakan data untuk diolah oleh kognisi.
Ingatan

Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi ingatan implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
Bahasa

Bahasa adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan. Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan bahasa dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik
Pemecahan masalah dan kreativitas

Pemecahan masalah adalah upaya untuk mengatasi hambatan yang menghalangi terselesaikannya suatu masalah atau tugas. Upaya ini melibatkan proses kreativitas yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian masalah yang orisinil dan berguna.







sumber

Jumat, 04 Oktober 2013

THE JOB


Seorang anak lelaki kecil datang dan masuk ke sebuah apotik, anak ini memakai baju yang lusu dan kotor, bajunya penuh tanah dan debu. Anak ini masuk dan menarik peti minuman dan meletakannya di dekat telefon umum. Lalu ia naik ke atasnya sehingga dapat mencapai tombol-tombol telefon umum.
Dan ia mulai menekan nomor-nomor sampai 7 digit. Aku mendengar dan menyimak omongan mereka. Anak ini berkata “bu, apakah anda membutuhkan bantuan untuk membersihkan kebun anda ?” wanita di telefon itu menjawab “saya sudah membayar seseorang untuk membersihkan halaman saya”
“bu, anda dapat membayar saya setengah harga saja” sepertinya wanita itu sudah puas dengan hasil kerja orang tersebut. Namun anak ini tak kenal putus asa dan ia menawarkan “bu, saya juga akan menyapu pinggiran selokan dan trotoar rumah anda sehingga pada hari minggu nanti anda akan memiliki halaman terindah di Tangerang”.
Dan wanita itu menolak. Dengan senyum anak itu meletakan gagang telefonnya sang pemilik apotic menghampiri anak itu dan berkata “nak, saya suka sikapmu itu, saya mengagumi semangat yang kau miliki bagaimana kalau kau bekerja untuk saya saja?”
Dan anak itu menjawab “tidak pak, terimakasih sebenarnya saya hanya mengece hasil pekerjaan saya sendiri”.



Selasa, 02 Juli 2013

Can you see Me



Hari ini aku melihatnya lagi. Di tempat yang sama, jam yang sama, setiap jam 8:00 pagi. Ia selalu berada di kedai ini, sekedar untuk minum the dan menulis sesuatu yang aku tidak tau apa itu.
sudah 3 minggu lamanya aku melihat dia sering kesini dan selama 3 minggu itu juga aku sering memerhatikannya. Wajahnya yang manis dan rambutnya yang panjang halus dan terurai, matanya yang memantulkan keindahan. Aku menyukainya sangat menyukainya. Tangannya yang halus lentik dan lembut, kulitnya yang putih bersih.
Aku suka melihatnya sangat-sangat suka. Esok harinya aku datang tepat jam 8 pagi kekedai biasa untuk melihatnya dan dia sudah ada di tempat biasa. Aku ingin berkenalan dengannya ingin menyapanya dan ingin berbincang dengannya. Tapi aku tidak tau cara mendekatinya jadi aku hanya bisa memandangnya dan melihatnya saja, tapi itu sudah bisa membuatku sangat-sangat senang.
Ke esokan harinya aku kembali kekedai seperti biasa dan aku tidak melihatnya. Di dalam hatiku aku mencarinya, aku melihat kea rah tempat dimana ia biasa duduk dan memesan the hijau. Tapi ia tidak ada, ini sudah jam 9:40. Dia tidak datang dan aku masih menunggunya.
Tepat jam 12:00 aku pulang. Entah kenapa hari ini aku merasa lemah yaa.. mungkin dia adalah energy ku untuk memulai sebuah pagi yang indah. Dan aku menganggapnya ia adalah Bidadari Pagi ku.
Hari sabtu. Aku datang datang kekedai biasa dan pagi ini aku tidak melihatnya untuk 2 hari hari ini aku tidak melihatnya disini. Aku memikirkan kemana dia. Kenapa ia tidak kesini seperti biasa. Akupun bertanya kepada seorang wanita tua penjaga kedai yang selalu melayani Bidadari Pagiku.
Aku baru ingin bertanya kepada ibu penjaga kedai tapi ibu itu sudah membuka pertanyaan lebih dahulu. “nak, kau mencari wanita yang suka duduk disana?” aku dengan malu menjawab “ya, kemana dia pergi belakangan ini aku tidak pernah melihatnya lagi” ketika aku bertanya wanita tua ini diam sejenak dan ia melihatku dan tersenyum sedih. “ aku sering memperhatikan kamu yang selalu melihat wanita itu, dan sering memperhatikannya” jawab wanita tua ini.
Sepertinya wanita tua ini tau aku menyukai wanita cantik itu, wanita ini melanjutkan kata-katanya “namanya, Nasya Yelia Albain, dia tidak akan pernah untuk datang kesini lagi nak” akupun bingung “ kenapa?” jawabku “ ia sudah tidak ada di dunia ini lagi, ia sudah tiada untuk selamanya”. Aku tersentak kaget dan sangat tidak percaya, benar-benar tidak percaya sama sekali. “ia sudah meninggal” jawab ibu itu sambil menunduk sedih “apakah kau tidak tau bahwa ia juga sering memperhatikanmu, ia suka melihat ke arah kau tanpa kau sadari nak, ia ingin menyapa dan berbicara padamu tapi ia malu” aku terdiam dan masih kaget dengan semuanya “ kapan kejadian itu terjadi” tanyaku “ia kecelakaan, ia di tabrak mobil ketika ia pulang dari kedai ini”

Aku sangat kaget dan terkejut, aku bahkan belum sempat untuk berkenalan dengannya. Aku belum sempat untuk berbincang dengannya sedikitpun. Aku masih mengingat senyumannya, wajahnya yang indah, matanya yang kosong dan rambutnya yang halus dan terjuntai, aku masih mengingat semuanya, semuanya. Wanita terindah yang selalu ku lihat setiap pagi dan aku memanggilmu Sang Bidadari Pagi.

Selasa, 18 Juni 2013

BENTUK-BENTUK PSIKOTERAPI


Terapi Supportive

Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
Psikoterapi suportif (atau supresif atau non spesifik)Tujuan psikoterapi jenis ini ialah:
Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya
Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)
Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini, beserta kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya membantu pasien melakukan perubahan realistik apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb, 2004).

Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:
Ventilasi atau kataris

· Persuasi atau bujukan (persuasion)
Sugesti
Penjaminan kembali ( reassurance)
· Bimbingan dan penyuluhan
· Terapi kerja
· Hipno-terapi dan narkoterapi
· Psikoterapi kelompoK
· Terapi prilaku
Terapi Reeducative : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.
Terapi Reconstuctive : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknaya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.
Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain :
Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas, analisis mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok analitik. 1. Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus dapat melakukan psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi tujuan dan membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :


- Terapi hubungan antar manusi (relationship therapy)


- Terapi sikap (attitude therapy)


- Terapi wawancara ( interview therapy)


- Analisan dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer)


- Konseling terapetik


- Terai case work


- Reconditioning


- Terapi kelompok yang reduktif


- Terapi somatic

Selasa, 07 Mei 2013

PERBEDAAN ANTARA KONSELING DENGAN PSIKOTHERAPI

Perbedaan Konseling dan Psikoterapi

 A. Pengertian Psikologi Konseling Pada zaman yang semakin berkembang ini, sering menghadapkan individu kepada persoalan persoalan rumit dan sukar untuk dipecahkan. Seorang individu dalam proses perkembangannya akan melewati tahap-tahap baik itu dari ukuran fisik atau non-fisik. Masa melewati tahap-tahap ini terkadang menjadi sebuah problem untuk sebagian individu. Oleh karenanya mereka membutuhkan bantuan agar dapat lebih memahami dan memecahkan problem tersebut. Maka muncul sebuah solusi berupa psikologi konseling yang kemudian akan sedikit memberikan bantuan berupa pemberian informasi-informasi kepada individu yang mengalami problem-problem tersebut. Secara bahasa Psikologi berasal dari 2 kata yaitu, psyche yang artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu. Jadi secara umum Psikologi lebih dikenal dengan arti Ilmu Jiwa. Namun, seiring berkembangnya aliran-aliran dalam Psikologi maka, banyak ahli yang lebih setuju dengan definisi Psikologi sebagai ilmu tentang perilaku dan mental. sedangkan Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel yang diambil dari bahasa latin yaitu counselium, artinya ”bersama” atau ”bicara bersama” . Kemudian dalam bahasa Anglo-Saxon istilah konseling berasal dari sellan yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan” . Dalam buku Psikologi Konseling dan Teknik Konseling, Abubakar Baraja mengatakan bahwa, “..Psikologi koseling juga dikenal sebagai suatu proses yang terus menerus. Sehingga dapat dikatakan sifat dari psikologi konseling adalah Membantu..”. Proses yang terus menerus ini berarti berangsurnya proses pemulihan problem yang dialami individu ketika individu tersebut secara aktif berpatisasi dalam proses konseling. Diambil dari buku Abubakar Baraja dengan judul yang sama. Gustard, seorang ahli dalam bidang Psikologi Konseling mencirikan Psikologi Konseling kedalam 3 kategori :

 1. Peserta; umumnya berjumlah minimal 2 orang (konselor dan Klien), dan bisa juga berkelompok, dengan peranan atau afiliasi profesional khusus (ahli-ahli pada masing-masing bidang).

 2. Tujuan; yaitu untuk dapat menyesuaikan diri kearah yang terbaik dan berfungsi meningkat. Kemudian dalam hal ini Psikologi Konseling menekankan..

 3. Hasil belajar; seperti, keterampilan yang ditingkatkan. Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101). Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya. Psikologi Konseling sebagai sebuah proses pemberian Informasi, sangat membantu individu dalam mencoba alternatif untuk keluar dari problem yang menyertai kehidupan. Sehingga diharapkan problem yang selalu menyertai semua individu dapat diminimalisir. Menurut buku karangan Sofyan Wills, tujuan konseling yaitu: 1. Menangkap isu sentral atau pesan utama klien. Konselor harus mampu menangkap isu utama yang menjadi masalah penting klien. 2. Utamakan tujuan klien. Tanggung jawab utama konselor mendorong klien mengembangkan potensi kekuatan, kemampuan klien mengarahkan nasibnya sendiri, dengan kata lain tujuan klien adalah tujuan konselor itu sendiri. Diharapkan setelah menjalani konseling, klien dapat: 1. Effective daily living. Setelah selesai proses konseling klien harus dapat menjalani kehidupan sehari-hari secara efektif. 2. Relationship with other. Klien mampu menjalani hubungan dengan orang lain di lingkungan keluarga, sekolah atau kantor. Dalam bukunya Jannete Murad, Gladding mengatakan bahwa konseling terkait dengan: · Keprihatinan pada kesejahteraan, pertumnbuhan pribadi karier dan juga patologi. Dengan perkataan lain berkaitan dengan bidang yang melibatkan hubungan antara manusia. · Untuk orang-orang yang dianggap masih berfungsi mormal. · Berdasar teori dan berlangsung secara terstruktur. · Suatu proses dimana klien belajar bagaimana membuat keputusan dan memformulasikan cara baru untuk bertingkah laku. Kemudian Gladding kembali menjabarkan hal-hal yang terkait dengan psikoterapi, yaitu: * Berhubungan dengan masalah gangguan jiwa yang serius. * Lebih menekankan pada masa lalu dari pada yang terjadi sekarang. * Lebih menekankan pada insight dari pada perubahan. * Terapis menyembunyikan dan tidak memberikan nilai-nilai dan perasaan. * Hubungan jangka panjang (20-40 sesi) Konseling adalah suatu profesi, artinya yang dapat melakukan konseling adalahorang mendapat pendidikan untuk melakukan konseling dan melalui proses sertifikasi dan yang mendapatkan lisensi untuk melakukan konseling. B. Persamaan dan Perbedaan Konseling dan Terapi Persamaan : - dasar : teori, metode & data ilmiah yang telah dikaji secara empirik (observasi, wawancara, test, teori2) - teknik2 ilmiah : pembicaraan, latihan2 - aturan : biaya, waktu, tempat, alat2, Perbedaan Konseling Psikoterapi Kurang intensif Lebih intensif preventif Kuratif / reapartif Fokus : edukasi, vocational, perkembangan Fokus : remedial Setting : sekolah, industri, social work, Setting : rumah sakit, klinik, praktek pribadi, Jumlah intervensi kurang Jumlah intervensi banyak supportive rekonstructive Penekanan “normal” / masalah ringan Penekanan “disfungsi” / masalah berat Short term Long term o Brammer Abergo & Shostrom (1993), dijelaskan bahwa terlihat perbedaan konseling dan terapi, terutama pada kedalaman analisis masalah yang terdapat, juga ada penekanan pada perbedaan subjek untuk konseling dan terapi. Konseling menekankan pada hal-hal yang sadar dan masa sekarang, sedangkan terapi pada masa lalu. Sifat gangguan yang ditangani oleh konseling dan terapi juga berbeda, pada konseling lebih kepada masalah-masalah yang membutuhkan pemecahan masalah sedangkan terapi menangani masalah-masalah disfungsi atau gangguan emosional yang parah. Menurut Hansen, Stevic dan Warner (1986), masalah yang ditangan oleh konseling lebih kepada hubungan interpersonal dan berkaitan dengan masalah peran. Misalnya bagaimana seorang perempuan yang menikah dan bekerja membagi waktu untuk dirinya sendiri, suami dan anak-amaknya, bagaimana ia yang berperan sebagai anak dari orangtuanya, hal yang seperti inilah yang termasuk kedalam lingkup konseling.

Selasa, 09 April 2013

Pengertian Psikoterapi

Penggertian Psikotherapi
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.


Ciri-ciri dari defenisi mengenai psikoterapi ini, seperti penjelasan dibawah ini:
Interaksi Sistematis
Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.

Prinsip-prinsip Psikologis
Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraupetik.

Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.

Tingkah Laku Abnormal, Memecahkan Masalah, dan Pertumbuhan Pribadi
Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok klien yang dibantu oleh psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang mengalami masalah-masalah tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan suasana hati, gangguan penyesuaian diri, gangguan kecemasan atau skizofrenia. Untuk beberapa gangguan ini, terutama gangguan bipolar dan skizofrenia, terapi biologis umumnya memegang peranan utama dalam perawatan. Meskipun demikian, selain perawatan biologis, psikoterapi membantu pasien belajar tentang dirinya sendiri dan memperoleh keterampilan-keterampilan yang akan memudahkannya menanggulangi tantangan hidup dengan lebih baik. Kelompok kedua adalah orang-orang yang meminta bantuan untuk menangani hubungan-hubungan yang bermasalah atau menangani masalah-masalah pribadi yang tidak cukup berat dianggap abnormal, seperti perasaan malu atau bingung mengenai pilihan-pilihan karir. Kelompok ketiga adalah orang-orang yang mencari psikoterapi karena psikoterapi dianggap sebagai sarana untuk memperoleh petumbuhan pribadi. Bagi mereka, psikoterapi adalah sarana untuk penemuan diri dan peningkatan kesadaran yang akan membantu mereka untuk mencapai potensi yang penuh sebagai manusia.


Psikoterapi juga memiliki ciri-ciri yang lain. Psikoterapi membutuhkan interaksi-interaksi verbal. Bagaimanapun juga, psikoterapi adalah “terapi-terapi bicara”--- bentuk-bentuk interaksi antara klien yang melibatkan pembicaraan. Dalam interaksi-interaksi itu, terapis yang terampil adalah seorang pendengar yang penuh perhatian. Mendengar dengan penuh perhatian adalah suatu kegiatan yang aktif bukan pasif. Terapis mendengar dengan teliti apa yang dialami dan diusahakan oleh pasien untuk disampaikan oleh psikoterapis. Psikoterapi-psikoterapi juga melibatkan kemonukasi-komunikasi nonverbal. Seorang terapis yang terampil, seperti orang pewawancara yang terampil, seharusnya peka terhadap isyarat-isyarat nonverbal dari pasien dan peka terhadap gerak isyarat yang mungkin menunjukkan perasaan-perasaan atau konflik-konflik yang mendasar. Terapis juga harus menyampaikan empati melalui kata-kata dan juga gerak isyarat nonverbal, seperti mengadakan kontak mata dan bersandar kedepan (kursi) untuk menunjukkan perhatian terhadap apa yang dikatakan klien.

Minggu, 06 Januari 2013

AKULTURASI PSIKOLOGIS DAN MULTIKULTURALISME



AKULTURASI


Akulturasi psikologis adalah akulturasi yang terjadi pada psikologis seseorang atau suatu masyarakat, misalnya seseorang yang merantau akan terpengaruh dengan budaya yang ada ditempatnya merantau secara psikologis, seperti pola berpikir atau sifatnya, tetapi tidak membuat ia berubah seutuhnya menjadi seperti orang-orang asli ditempat tersebut.


Akulturasi itu sendiri adalah suatu proses sosial yang timbul ketika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya akulturasi adalah perubahan sosial budaya dan struktur sosial serta pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Faktor-faktor yang memperkuat potensi akulturasi dalam taraf individu adalah faktor-faktor kepribadian seperti toleransi, kesamaan nilai, mau mengambil resiko, keluesan kognitif, keterbukaan dan sebagainya. Dua budaya yang mempunyai nilai-nilai yang sama akan lebih mudah mengalami akulturasi dibandingkan dengan budaya yang berbeda nilai.





Multikulturalisme


Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut. Menurut Nasikin masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara setruktur memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat deverseyang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari satu-kesatuan sosial, serta seringnya muncul konflik-konflik sosial. Pada dasarnya, multikulturalisme yang terbentuk di Indonesia merupakan akibat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas.

Menurut kondisi geografis, Indonesia memiliki banyak pulau dimana stiap pulau tersebut dihuni oleh sekelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat. Dari masyarakat tersebut terbentuklah sebuah kebudayaan mengenai masyarakat itu sendiri. Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan beraneka ragam. Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat yang berlandaskan bhineka tunggal ika serta mewujudkan suatu kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai hambatan yang menghalangi terbentuknya multikulturalisme di masyarakat.





sumber :


Referensi:
- http://www.anneahira.com/akulturasi-kebudayaan.htm
- http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2558:psikologi-lintas-budaya&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210
- http://id.wikipedia.org/wiki/Multikulturalisme
- http://mohkusnarto.wordpress.com/masyarakat-multikulturalisme/

http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
http://bknpsikologi.blogspot.com/2010/11/akulturasi-dan-enkulturasi.html