Hari
ini aku melihatnya lagi. Di tempat yang sama, jam yang sama, setiap jam 8:00
pagi. Ia selalu berada di kedai ini, sekedar untuk minum the dan menulis
sesuatu yang aku tidak tau apa itu.
sudah
3 minggu lamanya aku melihat dia sering kesini dan selama 3 minggu itu juga aku
sering memerhatikannya. Wajahnya yang manis dan rambutnya yang panjang halus
dan terurai, matanya yang memantulkan keindahan. Aku menyukainya sangat
menyukainya. Tangannya yang halus lentik dan lembut, kulitnya yang putih
bersih.
Aku
suka melihatnya sangat-sangat suka. Esok harinya aku datang tepat jam 8 pagi
kekedai biasa untuk melihatnya dan dia sudah ada di tempat biasa. Aku ingin
berkenalan dengannya ingin menyapanya dan ingin berbincang dengannya. Tapi aku
tidak tau cara mendekatinya jadi aku hanya bisa memandangnya dan melihatnya
saja, tapi itu sudah bisa membuatku sangat-sangat senang.
Ke
esokan harinya aku kembali kekedai seperti biasa dan aku tidak melihatnya. Di
dalam hatiku aku mencarinya, aku melihat kea rah tempat dimana ia biasa duduk
dan memesan the hijau. Tapi ia tidak ada, ini sudah jam 9:40. Dia tidak datang
dan aku masih menunggunya.
Tepat
jam 12:00 aku pulang. Entah kenapa hari ini aku merasa lemah yaa.. mungkin dia
adalah energy ku untuk memulai sebuah pagi yang indah. Dan aku menganggapnya ia
adalah Bidadari Pagi ku.
Hari
sabtu. Aku datang datang kekedai biasa dan pagi ini aku tidak melihatnya untuk
2 hari hari ini aku tidak melihatnya disini. Aku memikirkan kemana dia. Kenapa
ia tidak kesini seperti biasa. Akupun bertanya kepada seorang wanita tua
penjaga kedai yang selalu melayani Bidadari Pagiku.
Aku
baru ingin bertanya kepada ibu penjaga kedai tapi ibu itu sudah membuka
pertanyaan lebih dahulu. “nak, kau mencari wanita yang suka duduk disana?” aku
dengan malu menjawab “ya, kemana dia pergi belakangan ini aku tidak pernah
melihatnya lagi” ketika aku bertanya wanita tua ini diam sejenak dan ia
melihatku dan tersenyum sedih. “ aku sering memperhatikan kamu yang selalu
melihat wanita itu, dan sering memperhatikannya” jawab wanita tua ini.
Sepertinya
wanita tua ini tau aku menyukai wanita cantik itu, wanita ini melanjutkan
kata-katanya “namanya, Nasya Yelia Albain, dia tidak akan pernah untuk datang
kesini lagi nak” akupun bingung “ kenapa?” jawabku “ ia sudah tidak ada di
dunia ini lagi, ia sudah tiada untuk selamanya”. Aku tersentak kaget dan sangat
tidak percaya, benar-benar tidak percaya sama sekali. “ia sudah meninggal”
jawab ibu itu sambil menunduk sedih “apakah kau tidak tau bahwa ia juga sering memperhatikanmu,
ia suka melihat ke arah kau tanpa kau sadari nak, ia ingin menyapa dan
berbicara padamu tapi ia malu” aku terdiam dan masih kaget dengan semuanya “
kapan kejadian itu terjadi” tanyaku “ia kecelakaan, ia di tabrak mobil ketika
ia pulang dari kedai ini”
Aku
sangat kaget dan terkejut, aku bahkan belum sempat untuk berkenalan dengannya.
Aku belum sempat untuk berbincang dengannya sedikitpun. Aku masih mengingat
senyumannya, wajahnya yang indah, matanya yang kosong dan rambutnya yang halus
dan terjuntai, aku masih mengingat semuanya, semuanya. Wanita terindah yang
selalu ku lihat setiap pagi dan aku memanggilmu Sang Bidadari Pagi.