Sabtu, 09 April 2011

karya richard dawkins

Dalam karya ilmiahnya, Dawkins terkenal karena mempopulerkan pandangan evolusi yang berbasis gen. Pandangan ini paling jelas tergambar dalam bukunya The Selfish Gene (1976), di mana ia mencatat bahwa "semua kehidupan berkembang sesuai dengan kelangsungan hidup diferensial dari entitas yang bereplikasi", dan dalam buku The Extended Phenotype (1982), di mana ia menjelaskan seleksi alam sebagai "proses dimana replikator-replikator saling bersaing untuk menghasilkan lebih banyak daripada yang lain". Dalam perannya sebagai seorang etologis, yang tertarik pada perilaku hewan dan kaitannya dengan seleksi alam, ia membela gagasan bahwa gen merupakan unit utama dalam seleksi evolusi.
Dawkins secara konsisten skeptis tentang proses non-adaptif dalam evolusi (seperti spandrels, yang dijelaskan oleh Gould dan Lewontin) dan tentang seleksi pada tingkat "di atas" gen. Ia terutama skeptis tentang kemungkinan praktis atau pentingnya seleksi kelompok sebagai dasar bagi pemahaman altruisme.
Perilaku ini pada awalnya kelihatan seperti paradoks evolusi, karena membantu yang lain berarti menghabiskan sumber daya yang berharga dan mengurangi kebugaran sendiri. Sebelumnya, banyak yang menafsirkan ini sebagai satu aspek dari seleksi kelompok: individu yang melakukan apa yang terbaik bagi kelangsungan hidup populasi atau spesies secara keseluruhan, dan tidak secara khusus untuk diri mereka sendiri. Ahli biologi evolusi Inggris WD Hamilton telah menggunakan pandangan berbasis-gen untuk menjelaskan altruisme dalam hal kebugaran inklusif dan seleksi keluarga - bahwa individu berperilaku tanpa pamrih terhadap keluarga dekat mereka yang memiliki banyak kesamaan gen dengan mereka sendiri Demikian pula, Robert Trivers, yang berpikir dalam kerangka model gen, mengembangkan teori altruisme timbal balik, dimana satu organisme memberikan manfaat bagi yang lain dengan harapan mendapat balasan di masa depan. Dawkins mempopulerkan ide-ide ini dalam The Selfish Gene, dan mengembangkan mereka dalam karyanya sendiri.
Kritikus-kritikus terhadap pendekatan Dawkins mengatakan bahwa mengambil gen sebagai unit seleksi - dalam peristiwa tunggal di mana suatu individu baik dia berhasil atau gagal berreproduksi - adalah menyesatkan, bahwa sebenarnya gen lebih baik digambarkan sebagai unit evolusi - dari perubahan frekuensi allele jangka panjang dalam suatu populasi. Dalam Selfish Gene, Dawkins menjelaskan bahwa dia menggunakan definisi George C. Williams tentang gen sebagai "benda yang memisahkan dan menggabungkan kembali dengan frekuensi yang cukup." Keberatan lain yang umum adalah bahwa gen tidak dapat bertahan hidup sendirian, tetapi harus bekerja sama untuk membangun individu, dan karena itu tidak bisa menjadi unit "independen". Dalam The Extended Phenotype, Dawkins menunjukkan bahwa karena rekombinasi genetik dan reproduksi seksual, dari sudut pandang satu individu gen, semua gen-gen lainnya adalah bagian dari lingkungan dimana dia telah beradaptasi.
Pengusung tingkat seleksi yang lebih tinggi seperti Richard Lewontin, David Sloan Wilson, dan Elliot Sober menunjukkan bahwa ada banyak fenomena (termasuk altruisme) dimana seleksi berbasis-gen tidak dapat menjelaskan secara memuaskan. Filsuf Maria Midgley, dengan siapa Dawkins berdebat dalam tulisan tentang The Selfish Gene, mengkritik seleksi gen, memetics dan sosiobiologi sebagai terlalu reduksionis.
Dalam satu set kontroversi tentang mekanisme dan interpretasi evolusi (yang disebut sebagai 'Darwin Wars'), satu golongan sering dinamai sebagai faksi Dawkins dan saingannya sebagai faksi Stephen Jay Gould ahli paleontologi Amerika, mencerminkan kehebatan masing-masing sebagai orang-orang yang mempopulerkan ide-ide yang signifikan. Secara khusus, Dawkins dan Gould telah menjadi komentator yang menonjol dalam kontroversi tentang sosiobiologi dan evolusi psikologi, dengan Dawkins umumnya menyetujui dan Gould umumnya bersikap kritis. Sebuah contoh khas dari posisi Dawkins adalah review pedasnya atas Not in Our Genes oleh Steven Rose, J. Leon Kamin dan Richard C. Lewontin. Dua pemikir lainnya tentang subjek ini yang sering dianggap bersekutu dengan Dawkins adalah Steven Pinker dan Daniel Dennett, Dennet telah mempromosikan suatu pandangan-evolusi berbasis-gen dan membela reduksionisme dalam biologi.Meskipun ada perselisihan akademis diantara mereka, Dawkins dan Gould tidak bermusuhan secara pribadi, bahkan Dawkins mendedikasikan sebagian besar bukunya 2003 A Devil's Chaplain secara anumerta untuk Gould, yang telah meninggal tahun sebelumnya.
Buku Dawkins memaparkan bukti evolusi biologi.Buku itu dirilis pada 3 September 2009, diterbitkan di Inggris Raya dan negara-negara Persemakmuran oleh Transworld. Di Amerika Serikat buku itu dirilis pada tanggal 22 September 2009, diterbitkan oleh Free Press. Semua karya Dawkins sebelumnya yang berurusan dengan evolusi mengasumsikan evolusi sebagai kebenaran, dan tidak secara eksplisit memberikan bukti mengenai asumsi tersebut.Dawkins merasa bahwa ini merupakan suatu celah dalam karyanya, dan memutuskan untuk menulis buku bertepatan dengan peringatan dua abad Darwin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar