Kamis, 02 Agustus 2012

Move on



3 tahun yang lalu adalah peristiwa terindah dalam hidup ku ini bukan tentang sex yang bergairah tapi tentang cerita dimana masa-masa SMA ku. Aku sangat terkenal di SMA ku di salah satu SMA ternama di daerah Tangrang. O’ia aku belum memperkenalkan nama ku nama ku kiki sewaktu SMA kelas 1 kaka kelas dari 2 angkatan menyukaiku tapi ada dimana semua seseorang mempunyai kelemahan dalam dirinya sendiri dan aku mempunyai sebuah kelemahan yaitu takut untuk mengatakan cinta terhadap orang yang aku cinta. Aku selalu di gosipkan ke semua wanita-wanita cantik di SMA ku tapi aku tidak membuktikkan itu . SMA kelas satu aku di sudutkan oleh temannku bernama ilah ia membujukku untuk mengatakan cinta kepada seorang ketua kelas ku yang pasti bukan lelaki tetapi seorang wanita bernama tiah ia wanita yang manis dan pintar dan juga wanita desa yang lugu.
Aku memang terpikat padanya tapi aku tidak berani mengungkapkannya, aku memang seorang pemimpi dimana di dalam mimpiku ada sebuah khayalan tingkat tinggi mungkin tidak hanya aku tapi semua lelaki pasti seperti itu. aku di beri tahu kepada diah dia adalah target ilah temannku kami berdua sepakat untuk mengatakan cinta kepada sesorang yang kami cita secara bersamaan yang pasti beda tempat tentunya. “lo nembak tiah gue nembak diah mau ga ki” itu kata-kata ilah ketika kita istirahat di kantin “oke siapa takut” balas ku. Ilah pun makin membara di hatinya dan berkata padaku “nanti sehabis pulang sekolah gue nembak diah lo nembak tiah ok” aku diam dalam hatiku apa iya aku mampu mengatakan suka pada tiah dengan basic ku yang amat sangat pemalu. Dengan kata terpecah ku bilang “deal”
Sebelum sepulang sekolah diah memberi tau padaku “ki tiah itu suka sama lo tau malah 1minggu yang lalu dy mimpiin lo jadi pacarnya dy” SERIUS” ku jawab dengan muka tegang. “serius ngapain gue bohong atau jangan-jangan lo juga suka ama tiah ya cieee…cieee” wajah ku memerah ketika diah menebak isi hati ku yang dalam dan gelap ini “engga” ku jawab pucat “ga usah malu-malu mending lo tembak dy sekarang dari pada nanti di rebut orang laen duluan, inget ki wanita manis itu cepet lakunya loh” tarik nafas dalam-dalam sedalam sumur dan mengeluarkannya secepat kilat lalu menelan ludah itu yang saat ini ku lakukan. “Gimana mau nembak atau menyesal nanti “ diah memberikan pertanyaan yang amat susaah bahkan pertanyaan dia ini lebih susah dari pada soal UN dan kuis-kuis di tv. Aku bisa saja bilang suka tapi aku masih ragu, bukan ragu dengan  tiah menyukaiku atau tidak tapi aku ragu dengan keyakinanku apa aku bisa bilang cinta pada tiah.
jam menunjukkan ke angka 12.28 WIB 2 menit lagi bel berbunyi astagah aku masih takut untuk bilang ke tiah bahwa aku menyukainya. Lalu akupun menyampaikan sebuah pesan lewat diah “temuin gue di kantin abis pulang” itu yang kusampaikan ke pada tiah  dengan perantara Diah, sempat didalam otakku kenapa tidak lewat sms saja atau tlf mungkin itu akan lebih mudah dan simple pasti. Tapi yang aku takutkan nembak aja lewat tlf gimana pacarannya nanti karana menurut Majalah Playboy terbitan 2012 terbaru bahwa jika menembak wanita lewat sms atau media lainnya anda akan berpacaran seperti itu juga dalam hati ya pasti ga maulah gila kali gue punya pacar Cuma di tlf doang.
Jam 12.30. bellpun berbunyi dan aku sentak keringetan dan panic sepanik-paniknya . ilah pun mandatangi kelas ku dan berkata “gimana ki jadikan” “fine” ku menjawab dengan getar. Tiah dan diahpun keluar kelas dan duduk di depan kelas. Aku  berdiri di depan temen-temanku ketika anak-anak sudah mulai bubar sedikit demi sedikit akupun menghampiri tiah “ke kantin yu” tiah dengan wajah lugunya hanya menganggukan kepalanya. Sontak akupun berjalan ke kantin dengan tiah lalu tiahpun duduk. Di sisi lain ilah dan diah menantiku dan tiah di depan kelas mereka juga hanya berdua. “kata diah lo mimpiin gue jadi cowo lo ya” aku berkata dengan tidak percaya diri “iya” tiah menjawab singat “kalau mimpi itu jadi kenyataan lo mau ga?” kata itupun keluar dari mulutku.( Perlu di garis besari bahwa wanita sangat suka membuat lelaki bingung dengaan jawaban wanita dan membuat hati deg-degan, kerja otak yang tidak beres, darah yang mengalir cepat, dan keringat turun deras seperti hujan badai).
“maksudnya apa?” tiah dengan wajah lugu bertanya padaku dan menatapku, aku ta mau menatapnya karna malu. Lalu aku memberi pernyataan “ia jadi kenyataan, lo mau ga jadi cewe gue?”  (tadinya aku ingin mengganti pola kata dari “mau ga” menjadi “maukkan” karna jika kata “mau ga” dy bisa aja bilang “ga”, tapi jika kata “maukkan” ia pasti jawab “mau” kenapa? karna kata “Kan” itu menun jukkan keharusan sedangkan kata “mau gak” itu memberikkan sebuah pilihan). Tapi mulutku sudah terlanjur berkata itu.  tiahpun diam dan menunduk lalu berkata “iya mau” pengen teriak rasanya tapi ini lagi di kantin pengen loncat-loncat tapi ini juga masih di kantin. Jadi aku hanya bisa menggemgam tangannya kencang dan berkata “aku sayang banget  sama kamu” lalu aku memberikkan sebuah persyaratan pada tiah “hmm tapi kita backstreet ya” “kenapa?” muka lugu tiah bertanya-tanya padaku,ku menjawab “gpp kok Cuma aku ga suka aja berita tentang pribadi ku di ketahui orang banyak” tiah mengangguk tapi ia bertanya padaku “apa ini karena fisi” (ku perkenalkan wanita yang bernama fisi. Fisi adalah salah satu wanita yang menyukaiku amat sangat berat, tapi jujur aku tak menyukainya karena dy terlalu over acting di depanku banyak lelaki yang tidak menyukai wanita yang over didepan mukanya pasti). “engga kok, ini ga ada hubungannya ama dy, aku ga suka sama dy, aku bilang aku Cuma gag mau pribadi diriku di ketahui orang lain”. Dengan senyum seindah mentari tiahpun menjawab “yaudah aku setuju kalo itu mau kamu”. Akupun menatap tiah dengan tatapan harapan yang amat sangat tinggi dan panjang “tapi jangan kasih tau diah dan ilah dulu ya kalo kita udah jadian” tiah sembari menatapku dan dengan kata-kata manis semanis madu aku menjawab “iya sayang”.
Aku menaiki motor dan bergegas pulang dan berpamitan dengan pacar baru. Ilah dan diah, mereka boncengan berdua dan menyalakan motor lalu mengikutiku dari belakang. Aku melihat kaca sepion motorku dan terpantullah mereka berdua bermesraan di sana, pikirku mungkin ketika aku menembak tiah mungkin ilah juga menembak diah. Ilah mengantarkan diah sebentar lalu langsung kerumahku, akupun baru sampai rumah baru sja memarkirkan motor ke garasi. “ gimana ki sukses ga” ilah menanyakan itu sambil tertawa kecil “hmmm” aku yang menunduk berpura-pura di tolak oleh tiah “ ya ki sabar ya, gue piker lo pasti di terima ama tiah” dan aku mengangkat kepala ku dantertawa “lah gue di terima kali sama tiah” dan akupun menanyakan hal sama pada ilah “sama dong gue juga di trima kali” jawabnya dengan rasa PD yang tinggi. Lalu kami masing-masing menceritakan bagaimana cara kami menembak satu sama lain. Dan akupun baru tau ternyata ilah menembak diah di atas motornya tadi sembari pulang, astagah menurutku itu hal yang picik. sempat terbesit di dalam otakku mungkin ilah mengancam diah “LO MAU GA JADI CEWE GUE KALO GA MAU,GUE TURUNIN LO” Hahaii.. ga mungkin kali ya eh tapi bisa jadi juga ya.
2 hari lagi ada masa bimbingan OSIS baru dan tiah meengikuti kegiatan tersebut tidak hanya tiah bahkan ilah pun ikut serta. Karena mereka berdua adalah anggota OSIS baru, jujur aku sempet bilang ke tiah ga usah ikut hal-hal yang tidak berguna tapi tiah tidak mau dengar saran ku, okelah namanya juga wanita malam ini aku di rumah ilah “lah ntar disana tolong jagain tiah ya” “oke ki gampang itumah lo juga disini jagain diah ya” aku agak ragu menjawab “fine” .
Hari ini hari keberangkatan tiah mengikuti kegiataan aneh itu kami baru 3 hari pacaran dan tiah sudah pergi astagah penghalang macam apa ini. Aku menjaga diah dan ilah menjaga tiah, aku sangat percaya dengan ilah karena dy sahabatku dari SD jadi aku tau bagaimana ilah. 4 hari berlalu tiahpun pulang dari kemahnya. “hai” itu sapaanku ketika ku mejemputnya tiah yang baru turun dari bus, “ hai juga ayang” (deskripsikkan anak SMA rata-rata ketika pacaran pasti mempunyai panggilan aneh-aneh dan khsusus) aku memanggil tiah iyang dan tiah memanggilku ayang. Akupun memegang tangannya yang dingin “kamu cape ya?” tiah mengangguk dan menjawab dengan suara pelan yang penuh dengan kelelahan “iya yang”. Aku pun lalu mengantar ia pulang dan aku langsung pulang juga tentunya.
1 minggu sehabis itu gossip di sekolah muncul bahwa aku jadian sama tiah, dalam hatiku gossip ketinggalan jaman dan ga update ni sekolah.  Aku mengajak tiah untuk emnonton film horror di bioskop (biasa trik lelaki) “yaudah aku mau” lalu sore kamipun pergi ke mall untuk menonton film ketika mengantri dan mendapat giliran memilih tiket tiah berkata “jangan di pojok aku gag mau” (padahal target lelaki itu di pojok-pojok) “iya trus maunya dimana ?”tiah dengan menghelakan nafasnya “disini aja” yang di tunjuk tiah adalah kursi D nomor 17 dan 18, itu di tengah gila gue ga bisa ngapa-ngapain dong , but it’s gonna be alright. Kami menonton, dengan rasa malu dan trik-trik lelaki aku gunakkan aku memegang tanganya dengan banyak alasan dan akhirnya aku bisa memegangnya. Tiah pun menyambar tajam tanganku, hal yang tidak enak ketika setan muncul aku tidak di peluk oleh tiah tapi malah tanganku yang ada di genggamannya di cakar oleh kukunya yang lentik itu. “aw” kecil teriakku “ehh, maaf yang aku kelepasan maaf ya gppkan kamu?” aku hanya mengangguk dan dengan senyum manis menahan perih.
Sudah 2bulan berlalu saat itu aku di sekolah sedang berduaan dengan tiah ya memang belakangan ini aku mulai cuek dengan tiah, tapi itulah aku yang mulai merasa bosan dengan sifatnya ia yang terus-menerus mengolok-ngolok seperti bayi. “aku cape kalo kamu cuek sama aku belakangan ini” itu pernyataan tiah yang mengungkapkannya di kelas ku ketika istirahat. Saat itu ramai dan aku menarik tiah “ kita bicarakan ini nanti” tiah diam. Ketika pulang sekolah tiah menarikku kea rah kantin, “aku mau tau kamu maunya apa ki?” aku yang terhanyut diam, tidak bisa menjawab pertanyaan tiah “terserah kamu kalo kamu kaya gini sama aku” setelah berkata itu tiah pergi dan pulang aku yang masih diam yang masih memikirkan andai aku bisa memutar waktu aku gag akan begini sifatku sama tiah tapi ini sudah terlanjur. Keesokkan harinya ketika masuk kelas aku tidak menyapa tiah sama sekali jujur aku tak sanggup, aku dan tiah tidak mengobrol dan menatap mata masing-masing selama 1 minggu. Ketika 1 minggu terlewat tiah SMS ku “aku di kantin pulang sekolah nanti kamu susul,aku mau ngomong ke kamu”
Bel pulang berbunyi aku pun berjalan santai kearah kantin, disana aku melihat tiah dengan minuman teh cup di tangannya. “kamu mau ngomong apa ay” tiah berdiri dan menatap mataku “ aku ga bisa maksain ini semua, sifat kamu yang mulai cuek dan ga mau peduli sama aku, aku geram kalo kamu gini terus ki, aku mau tau kamu tuh ga sayang sama akukan?” aku hanya bisa diam dan menatap matanya “kenapa kamu diem aja?, aku ga tahan kalo kamu gini terus dan aku ga bisa sayang lagi sama kamu aku ga bisa lagi” tiah menannggis dan menunduk, dan aku ingin memeluknya dan berkata aku masih sayang sama kamu tapi aku ga bisa lidah ku keluh seperti beku yang amat sangat susah untuk di gerakkan “ tapi aku sayang sama kamu,aku gag mau kita putus” aku berucap dengan getar. “tiah menjawab sembari menangis “maaf kalo ini keputusan satu pihak aja, tapi aku mau kita putus” aku dengan suara kecil dan getar “ aku gag mau kita putus sampai kapanpun”  tiah” kalo kamu gag mau kita putus kita gantung hubungan kita aku hanya bisa itu” tiah telah menaruh hati yang terdalam jujur aku sangat-sangat tidak sanggup berawal di kantin dan berakhirpun di kantin. Aku menyesal karena aku melapas sebuah keindahan yaitu tiah jujur ini ga bisa di terima oleh hati,otak,bahkan jiwa ku. Aku memilih untuk menggantungkan cinta ku pada tiah.
2 hari kemudian tiah telefon hp ku dan bertanya “ki, gimana aku ga bisa kalo di gantung gini terus, aku butuh kejelasan” sebelumnya aku mendapat sebuah petuah ilham dari kaka ku tria, kaka ku ini tau kalau aku putus dan menggantungkan hubungannku, kenapa? ya karna dirumah aku menyetel lagu  Samsons-Luluh  Melly Goeslaw-Gantung. Di berikannlah sebuah petuah oleh kaka ku, “kalo cewe minta putus jangan pernah gantung dy, bilang dengan santai iya, yakin tuh cewe yang bakal nangis bukan lo” akupun diam dan memikirkan hal itu sejenak. “iya, kita putus” aku berkata santai di tlf. Tiah diam dan tidak berkata apa-apa hanya ada suara desahan nafas dy yang terdengar. “yaudah brarti kita putus ya” tiah dengan suara getar.”iya” kujawab tenang, tiah langsung mematikan tlf tanpa salam dan sedikit perkataan. Aku membayangkan mungkin dy menangis kejar dikala itu dan aku hanya tersenyum tipis.
Ketika masuk sekolah tiah menarikku lagi kekantin dan berkata “kita putus bukan berarti kita gag berteman kan ki” akupun memberikan persyaratan pada tiah
“gue punya 3 syarat buat lo
1. Jika lo punya pacar jangan pernah pacaran di hadapan gue
2. Lupain kita pernah pacaran, kita saling ga kenal
3. Jangan pernah anggap gue ada”
tiah terdiam sejenak, aku melihat sedikit air mata yang ditahan olehnya agar tidak keluar dari matanya. “aku ga bisa ki, itu terlalu berat buat aku” tiah dengan suara getar , aku diam dan meninggalkan ia sendirian aku ingin menangis juga seperti tiah tapi aku ga bisa aku lelaki aku gag akan menangis buat seorang wanita.
NB:                         Orang yang kuat bukannlah orang yang selalu menang
                                                melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka terjatuh
                                                dan ketika cinta hilang kita tidak perlu hilang bersamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar