Aku berjalan dengan tia dan sangat banyak keganjilan yang
terjadi di antara kami,tiada kata aku dan kamu. Bahkan kami gak bergandengan
seperti dulu lagi, ya mungkin karena aku sudah berpacaran dengan isya jadi itu
membuat tia seperti ini “lo kok diem aja sih ia?” ku Tanya tia sambil memegang
tangannya “lo ga ngajak ngobrol ya gue diem” jawab tia, GOD gue harus nanya apa
lagi kalo udah kaya gini masa iya gue harus Tanya *kamu lagi apa, lahkan lagi
sama gue* astagah gue ga ada omongan sekarang apa iya gue harus ngomongin cuaca
*cuaca hari ini suhunya 350 C ya ia* gokil banget kayanya itu. “cewe
lo ga marah kita jalan berdua aja ni?” Tanya tia, mendadak kaget dan mendadak
mikir , aku gak kasih tau ke isya kalo aku jalan sama tia kalo sampe tau yang
ada malah di kebiri aku sama isya. “ga kok gue udah bilang ke dy lagian” jawab
ku dengan keringat dan kerja jantung juga ginjal yang kurang baik.
Sehabis jalan dengan
tia,aku malah makin renggang hubungan ku dengan isya, sekarang akhir kelas 2
dimana mau naik ke kelas 3 tentu saja sehabis melewati rintangan ninja saga
dulu baru bisa naik kelas. Di kelas 3
ini aku tidak sekelas dengan isya dan tia tapi malah mereka berdua sekelas
astagah bagaimana nasib mereka nanti tanpa aku (ini adalah contoh lelaki yang
mempunyai Percaya diri yang berlebihan dan bisa menyebabkan Over dosis) di
kelas 3 hubungan ku dan isya kandas, aku putus dengan isya. Isya tau hubungan
ku dengan tia dan tia pun juga menjauh dari ku karena di tegur isya di kelas
mereka. Aku mengakhiri hubungan ku antara tia dan isya aku menjauh dari mereka
berdua aku memilih wanita lain.
Sampai sekarang dimana aku sudah kuliah di universitas
swasta. Sudah 2 tahun aku tidak bertemu tia dan tidak ada kabarnya tentang dia.
Aku pernah dengar dari bisikan-bisikan makhluk penggosip bahwa tia sekarang
kuliah di Sulawesi,jauh banget gak tuh.
Karena aku makhluk Facebook tia mengechat ku dan bilang “hai ni, udah lama nih
gak ngobrol” aku yang melihat chat yang timbul di bawah itu dan melihat bahwa
nama TIA ternyata mengechat ku,akupun membalas dengan semangat 45,46,47,bahkan
ampe 48”hai juga ia,iya yah udah lama gag ngobrol eh lo kuliah dimana
sekarang?” tia”gue di sulteng ni, kenapa emang?” aku lemas mendengarnya jauh
banget ampe-ampe ke sulteng “gppkok nanya doang kok jauh banget kuliahnya?” tia membalas
lama-lama-lama-lama-lama-dan lama dan akhirnya muncul tulisan ia “namanya juga
nuntut ilmu ni ya wajarlah kalo jauh, kangen ya sama gue” lalu ku balas dengan
cepat secepat zeus mengirim kilat ke
bumi “ohhh, Hahaha lo kali yang kangen sama gue,eh lo ga ke Jakarta lagi?” dan
tiapun membalas amat sangat lama sampai meluber aku di lantai “tuh kan nanyain
gue kapan balik brarti lo kangen sama gue Hahahahah,oia tanggal 17 gue ke
Jakarta kok” aku berlari mencari kalender di kamar dan melihat tanggal 17 itu
kapan dan melihat leptop sekarang tanggal berapa dan ternyata di laptop ada
kalender juga astagah aku lupa. Sekarang tanggal 11 berarti 7 hari lagi tia
come back Astagah senang nian hati ini rasanya lalu ku balas chat tia dengan
cepat secepat bang rojim bikin gado-gado “serius, brarti 1 minggu lagi ya, hmmm
jalan yu ia udah lama ga jalan sama lo?” lalu apa yang terjadi tia lama
membalas daaaannn chat tia Offline.
Besoknya aku buka FB dan ada pesan dari tia “boleh, ntar
call gue aja ni, ni nomor gue 0857899xxxx20” ambil hp yang tadi ku lempar gak
tau kemana mencatat nomor tia dengan sangat hati-hati dan tersavelah nama tia di hp ku.
Setelah mendapat nomor tia aku sms tia (lelaki yang mulai
beraksi ketika mendapat kesempatan lebih) aku yang sudah menduda ehemm maksud
ku menjomblo selama 4 bulan lebih ini tentu saja sangat menginginkan wanita di
samping ku lagi.
Hari ini tanggal 17 tia sudah ada dirumah,baru saja sampai
ke rumah aku sms tia ketika malamnya “udah sampe rumah apa belum?” tia balas “
iya udah malah baru sampe” dan ku balas (ini adalah tipe-tipe cowo yang sok
perhatian sama cewe bahkan dan mungkin atau bisa jadi sama semua cewe kali)
“yaudah mandi sana trus istirahat biar ga cape” tia membalas “iya say ini mau
mandi terus langsung tidur besok sms lagi aja ya bye” ku balas cepat singkat
dan padat “oke says, astalavista baby”
2 hari kemudia aku dan tia jalan ke mall untuk menonton film
ya sebuah film action di bioskop kami nonton film batman tadinya tia ga mau
tapi setelah bujukan dan rayuan setan yang sekarang menjadi penasihat ku ini
tiapun mau,terkadang setan mengerti kondisi kita. Sekarang jam 13:40 dan film
di mulai 16:20 masih ada beberapa jam untuk modus hahahahaha “kamu mau makan
dulu atau di Sta*bu**?” tia menjawab
dengan halus “gue sih terserah” aku
“yaudah kita ngopi aja yu” tia”boleh sembari nunggu” aku memesan seperti biasa
dedoyanan ku dari ku lahir Capucinnos dan tia green tea. Sembari menunggu itu
aku mulai sangat akrab dengan tia aku yang melihat tia yang tambah cantik
tambah lucu dan aku mencintainya kembali aku sangat sangat sayang padanya
seperti dulu bahkan lebih. Sudah ada rencana di otakku untuk sesaat,simple plan
bukan band yah maksudnya rencana yang gampang aku akan nembak tia ketika
sehabis nonton nanti sembari dinner, biar romantic kaya di Tv tetangga.
Sehabis keluar dari bioskop aku ajak tia untuk makan malam
“gue laper ni mending kita makan dulu” (modus) “boleh gue juga laper ni” tia
jawab dengan tenang “kita makan di Plan**nod*** yu?” “oke” sahut tia. Sehabis makan aku mulai
dengan memulai pertanyan frontal ke tia “lo disana gimana ?” tia said
“maksudnya “ ku jawab sembari rokok di
tangan kanan dan air di tangan kiri “ya enak atau engga” tia sedikit berfikir,matanya
serong dan melihat ke atas sedikit,aku menyukai itu “ya ada enaknya ada
engganya” “enaknya apa emang trus ga enaknya?” tia jawab “enaknya ya bebas dan
jalan-jalan di tempat baru ga enaknya gue jauh dari ortu kadang kangen banget
sama mereka” aku memulai bertanya tentang hal yang besar dan merubah hidup
sehabis tia menjawab,aku akan menyatakan cinta sama dy “lo udah punya cowo
belom di sana?” tia diam sebentar “iya” ohhhh dear god aku ancur seketika aku yang
tenang santai dan stabil bisa ancur denger tia ngomong iya,pupus rencana ku
ketika ingin sampai tujuan aku hancur dan aku diam lemah ta berdaya tia aku
sayang sama kamu dalam hati ini berontak aku ingin teriak sekencang-kencangnya.
Sebuah kata bisa menghancurkan sebuah rencana besar “oh, siapa cowo lo?” tia
jawab “ ya lo pasti ga kenallah soalnya dia orang sulteng juga ni” aku yang
lemah mulai bersandiwara sok tidak terjadi apa-apa di depannya “satu kampus
sama lo?” “engga kok, dy di sekolah tinggi di sana” tia jawab dengan suara
tenang dan ia tak tau hati ini yang hancur.
Aku mengajak tia pulang,ketika aku mengantar ia pulang aku
pergi ke sebuah club di kemang untuk meringankan otak ku sedikit. Aku hancur
gara-gara wanita,sempat banyak pertanyaan di dalam otakku, kenapa aku dulu
menyia-nyiakan dy, kenapa aku dulu memilih membuang dy,kenapa, kenapa, dan
kenapa. Mungkin ini salah satu dari kesalahan ku dulu yang mengacaukan
segalanya antara isya dan tia. Dan itu berimbas sekarang . aku tidak tau harus
berbuat apa lagi.
Aku mencintainya lebih, lebih dari orang itu,seharusnya
bukan dy yang menjadi milik tia tapi aku yang ada di samping tia yang menjadi
kekasihnya yang menjadi keluh kesah hatinya itu semua seharusnya aku. Aku
sempat beberapa hari lost contact dengan tia karena aku masih butuh waktu untuk
sendiri. Beberapa hari kemudian tia sms ku “main yu ni?” aku diam ketika
membaca sms ini dalam hati haruskah ku balas atau tidak sama sekali “mau main
kemana emang” “terserah,hmm gimana ke café aja?” tia jawab seperti tak terjadi
apa-apa. Mungkin di otak tia aku tidak apa-apa ya tidak apa-apa karna aku bisa
beracting dengan baik tapi aku tidak bisa menahan hancurnya hati ketika melihat
tia “yaudah jam 4 gue samper ya” “ok boss” tia balas dengan emotikon lucu di
smsnya.
Apa aku harus menyalahkan tia untuk soal kesakitan hati ku
ini atau aku ke sulteng dan memukuli cowonya tia atau juga aku ML dengan tia
maka tia akan memilih ku sebagai pacarnya,TIDAK
aku tidak akan se naïf itu.
Aku akan membiarkan kisah ini aku saja yang tau, hanya
aku,biar ku pendam ini sendiri. Apa aku memang tidak pantas untuk tia mungkin
iya.sampai sekarang aku masih memendam cinta terhadapnya ,aku bahkan masih
sayang terhadapnya.
Dan sekarang aku hanya bisa menunggu,ya menunggu,menunggu dan
menunggu karna aku masih mencintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar